Angka Kematian Bayi di Kabupaten Karawang: Penyebab dan Solusinya
Kata Kunci:
AKB, BBLR, PreeklamsiaAbstrak
Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan tahun 2015, angka kematian bayi di Indonesia mencapai 23 per 1.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan target SDGs menurunkan AKB hingga kurang dari 12 per 1.000 KH. Jumlah kematian neonatal tahun 2017 di Jawa Barat adalah 2.764 kasus. Karawang merupakan salah satu dari tujuh kabupaten penyumbang kematian neonatal tertinggi pada tahun 2017, yaitu 153 kasus. Jumlah kematian bayi tahun 2018 sebanyak 162 kasus. Penyebab terbanyak kasus kematian neonatal di Jawa Barat tahun 2017 adalah BBLR sebanyak 1.132 kasus, dan asfiksia 799 kasus. Penyebab tertinggi kematian bayi di Karawang pada tahun 2018 adalah BBLR (78 kasus). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akar penyebab dari masalah kematian bayi di Karawang dengan menggunakan RCA (Root Cause Analisys) serta membuat rekomendasi kebijakan berdasarkan akar permasalahan untuk menurunkan kematian bayi di Kabupaten Karawang. Metode penelitian yang digunakan adalah sequential eksplanatori mixed method. Penelitian dibagi menjadi dua tahap. Root cause analysis dilakukan dengan cara focus group discussion dan wawancara mendalam terhadap key informan. Jumlah kematian bayi di Karawang pada tahun 2018 adalah 162 kasus. Penyebab terbanyak kematian bayi di Karawang adalah Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) 78 kasus. Penyebab terbanyak kejadian BBLR adalah karena riwayat ibu Preeklamsia Berat (PEB). Penyebab terbanyak kejadian PEB adalah kurangnya pengetahuan dan sikap petugas kesehatan dalam mendeteksi dan menangani kasus PEB. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan adalah penguatan materi PEB pre service.