Penerapan Low Impact Development (LID) dalam Mendukung Kebijakan Zero Delta Q di Kabupaten Karawang
Kata Kunci:
EPA SWMM, Low Impact Development, Zero Delta Q PolicyAbstrak
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi telah mendorong terjadinya peningkatan alih fungsi lahan di banyak daerah di Indonesia. Kabupaten Karawang sebagai salah satu daerah utama tujuan investasi di Provinsi Jawa Barat juga dihadapkan dengan tantangan tersebut. Semakin luas area lahan yang beralih fungsi menjadi area terbangun, semakin berkurang area resapan dan meningkatnya limpasan permukaan (run off) dan risiko banjir. Penelitian ini menganalisis penerapan Konsep Low Impact Development (LID) dengan pendekatan studi kasus pada salah satu lokasi perumahan untuk mengetahui sejauh mana penerapannya dapat mendukung kebijakan Zero Delta Q di Kabupaten Karawang. Pemodelan hidrologi dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak EPA SWMM (Environmental Protection Agency Storm Water Management Model). Teknik LID yang diusulkan pada lokasi kajian terdiri dari sumur resapan, bioretensi serta porous pavement. Simulasi hidrologi dilakukan dengan hujan rancangan periode ulang 2, 10, dan 100 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa alih fungsi lahan dari sawah menjadi permukiman di lokasi kajian menyebabkan peningkatan debit puncak serta volume limpasan yang signifikan. Hasil tersebut juga menunjukkan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang tersedia sebesar 22,9% tidak mampu mengakomodasi perubahan hidrologi yang terjadi. Penerapan teknik LID yang diusulkan dapat menurunkan debit puncak hingga 77% serta volume limpasan hingga 66% pada lokasi kajian dibanding dengan kondisi postdevelopment tanpa LID. Penerapan LID di lokasi kajian belum mampu mencapai kondisi yang diharapkan dikarenakan keterbatasan lahan yang hanya sebesar 15,9% dari total luasan yang ada. Namun demikian, hasil tersebut telah menunjukkan bahwa konsep LID dapat mendukung kebijakan zero delta q policy di Kabupaten Karawang.
Unduhan
Diterbitkan
Versi
- 12-07-2023 (2)
- 30-06-2023 (1)